Rabu, 30 September 2015

Minggu ke-7 Genu Step (9)

Pada tulisan ini saya mau mengingatkan bahwa penggunaan Genu Step (GS) atau pengaman lutut harus selalu digunakan. Kata dr. Rizki GS harus selalu digunakan selama enam bulan. Sama dengan periode kuliah dulu, satu semester ga boleh absen. Lama banget ya? Ya iya lah, namanya juga pemulihan. Memang harus begitu. Ga boleh ngeluh

Meskipun sudah mulai berjalan dengan satu tongkat (minggu ke-6) GS sangat berfungsi untuk
menjaga kestabilan lutut kamu. Kalau saya, sebelum menggunakan GS saya terbiasa menggunakan perban (coklat) bawaan setelah operasi. Saya punya dua perban. Jadi kalau yang satu udah saya anggap kotor atau udh bau obat pasti lansung saya tukar. Penggunaan perban sangat berpengaruh sekali untuk kekencangan pemakaian GS. Semula, memakai perban sendirian saya agak kesulitan. Lama-lama jadi biasa. Tanpa perban, GS yang saya gunakan sering longgar bahkan copot. Oya, yang perlu kamu ingat betul adalah jangan pernah mengganti penggunaan GS dengan engkel lutut/paha yang dijual bebas di took olahraga. Fungsi dan kualitas jelas beda, banget.

Sejak pakai GS, saya sudah tidak lagi menggunakan celana panjang. Seharian dan kemana-mana saya selalu menggunakan celana pendek. Ke RS, ke pasar atau kemanapun deh. Lebih nyantai dan enteng aja. Nah kalau kamu ga biasa pake celana pendek, pake celana panjang juga ga masalah. Saya pernah coba sekali pake celana panjang. Agak ribet sih. Tapi kemudahannya ga harus pake perban lagi. Kain celana bisa sebagai penyangga untuk penguat GS yang kamu pake.

Meskipun begitu, GS tersebut ga harus dipake tidur juga. Saya hanya menggunakan GS ketika bepergian ke luar rumah. Di dalam rumah saya tidak menggunakan perban, GS atau apapun selalin tongkat. Biasanya kalau pake GS, itu kakinya pasti sulit untuk ditekuk. Meskipun lentur tapi tetap ga enak aja. Jadi silahkan jaga kestabilan lutut kamu dengan tetap menggunakan GS. Bersambung...






Selasa, 29 September 2015

Minggu ke-5 dan 6 Lepas Tongkat (8)

Ini sudah minggu kelima. Alhamdulillah kaki saya semakin membaik. Semakin enteng. Tapi coba ditebak, apakah saya sudah bisa berjalan atau belum? Tebak dong. Gimana? Bisa apa ga?

Kalau kamu bilang saya sudah bisa berjalan, berarti jawabannya benar. Benar-benar salah maksudnya. Hingga hari ini saya masih belum bisa berjalan. Saya masih berteman baik dengan tongkat kesayangan saya. Kaki saya ternyata tidak terlalu kuat untuk saya bawa berjalan. Namun sudah bisa saya tekuk hingga 90 derjat. Bertongkatpun saya sudah sangat lancar. Saya sering berpikir, kapan saya mulai bisa berjalan?

Dalam video yang saya punya, harusnya saya sudah bisa berjalan pada minggu ini. Tapi hasilnya berbeda. Saya sudah berusaha. Tapi kaki saya tidak memungkinkan untuk diajak berjalan. Saya cemas dong. Sudah sampai detik ini jauh dari tongkat saja saya ga bisa. Akhirnya saya sms dr.Rizki dan membuat janji untuk control.

Saya bertemu dr.Rizki setelah sekian kali gagal. Maklum dokternya sibuk. Banyak pasien ACL seperti saya yang dilayani. Bukan di Padang saja, tapi untuk wilayah Sumbar, Riau dan Jambi kabarnya dr.Rizki yang nangani. Dr.Rizki menyarankan kaki saya masih butuh proses. Saya harus rajin-rajin terapi. Alhasil, sepulang dari RS, saya kehilangan satu tongkt saya. Maksudnya, mulai hari ini saya sudah disarankan untuk menggunakan satu tongkat saja.

Berjalan dengan satu tongkat itu rupanya tidak mudah. Saya terlihat pincang dan terus berasa mau jatuh kalau jalan. Tumpuan kaki saya masih lemah. Setelah beberapa hari, saya mulai bisa berjalan menggunakan satu tongkat. Tapi anehnya, saya berjalan pincang, sangat pincang. Setiap saya berjalan, pantat bagian kaknan saya turut bergoyang. Saya merasa aneh. Saya juga merasa tiba-tiba kaki saya panjang sebelah.

Setiap saya berjalan di lorong RS menuju ruang terapi, semua tertuju kepada saya. Mungkin merasa melihat aneh melihat cara berjalan saya. Menggunakan satu tongkat dengan berjalan pincang. Setiap berjalan pantat dan bagian kanan badan saya semuanya bergoyang. Bisa kamu bayangin ga?
Kaki saya memng tidak terasa ngilu lagi, tapi saya masih berjalan pincang. Terkadang ketika saya duduk, saya selalu melihat dan membandingkan paha bagian kiri dan bagian kanan. Paha bagian kanan saya mengecil. Dagingnya lembek seperti ga ada tulang. Tepatnya seperti daging kakek atau nenek kamu yang udah aga ada ototnya. Lagi-lagi saya cemas.

Setelah sms saya dibalas cepat oleh dr.Rizki, saya baru tau mengapa paha saya mengecil sebelah. Enam minggu pasca operasi dengan tiada aktivitas apapun pada kaki sebelah kanan, membuat ototnya melemah dan tidak berfungsi. Itu yang menyebabkan dagingnya menjadi lembek. Satu-satu solusinya adalah dengan selalu melakukan terapi yang dipusatkan untuk kekuatan otot paha. Katanya sih begitu.

Untuk terapi di RS saya sudah melakukan beberapa alat terapi. Ada beberapa alat terapi yang dapat kamu gunakan. Tapi tentunya semuanya sesuai dengan fasilitasi yang dimilki oleh rumah sakit tempat kamu menjalankan terapi. Terapis di RSUP Bukittinggi sangat membantu. Meskipun Cuma dijatah 30 menit, tapi saya selalu mendapatkan jatah waktu lebih. Sebab saya sudah mandiri dan bisa berlatih secara mandiri. Terapisnya Cuma bimbing di menit pertama, selanjutnya saya yang lanjutkan sesuka hati. Itupun kalau pasien yang terapi tidak banyak.

Oya saya sampai lupa. Meskipun saya sudah bisa berjalan dengan satu tongkat, lutut saya tetap, harus dan wajib menggunakan pengaman. Itu yang saya ceritakan di awal. Kata dr.Rizki itu harus digunakan enam bulan non-stop hingga benar-benar pulih. Kalau ga pake resikonya bisa bahaya. Meskipun kamu terjatuh pada saat berjalan, dan kamu menggunakan pengaman, resiko cidera tidak akan besar. Sebab pengaman tersebut akan menopang dan menjaga kestabilan lutut. Bersambung…. Klik disini

Sabtu, 12 September 2015

Minggu ke-3 dan 4 Fisioterapi (7)

Saya bisa merasakan bahwa saat ini progress kaki saya lebih baik dari minggu lalu. Lebih ringan, sudah bisa saya tekuk dan bisa saya angkat tinggi. Tapi tetap saja belum boleh diinjakkan apalagi dicoba berjalan. Itu pesan dr.Rizki beberapa waktu lalu. Saya baru control dengan dr.Rizki dua minggu pasca operasi. Setelah itu sesuai masukan dr.Rizki. Kalau disuruh control ya control, kalau ga disuruh berarti tetap melakukan fisioterapi setiap hari. Jangan lupa, siapapun dokter kamu, biasakan membuat janji terlebih dahulu. Jangan malu atau sungkan untuk bertanya. Cukup d isms saja. Ga usah di telp. Biasanya dokter itu kan sibuk, apalagi dr.Rizki, jangan tanya lagi deh.

Pada minggu ini saya sudah melakukan terapi untuk kesekian kalinya. Kebetulan saya terapi di RSUP Bukittinggi. Saya dapat rekomendasi disana. Ga kuat kalau di Padang. Jauh banget kan dari Bukittinggi. Anehnya, kok ruang fisioterapi di RS. M.Djamil bisa kayak gitu ya? Parah banget kalau kata saya. Padahal itu punya RS gede. Terapisnya tua-tua lagi. Ga rekemendasi deh.

Beda banget dengan tempay fisioterapi di Bukittinggi. Tempatnya kinclong lho. Bersih, wangi dan Alhamdulillah sangat nyaman. Petugasnya juga masih muda-muda. Tapi jangan salah, meskipun muda mereka terapis berpengalaman semua. Beberapa diantara mereka sekolah Terapis di Surakarta kalaw saya ga salah. Banyak yang berasal dari pulau Jawa. Jadi ngomong bahasa Indonesia medhok. Nah, karena saya dulu kuliah di Jogja, dan bisa bahasa Jawa jadi saya termasuk dekat dengan beebrapa terapisnya. Saya juga sering dikasih waktu tambahan dan fasilitas special lho.

Untuk latihannya, kaki saya masih dipijit agar bisa lemas. Diangkat, digoyang ya begitulah. Sendi-sendinya dicoba difungsikan lagi dengan digerak-gerakkan terus. Saya terapi jadwalnya seminggu tiga kali. Kata terapis disini ga boleh setiap hari. Meskipun begitu, terapi di rumah harus setiap hari. Kalau saya setiap waktu kalau lagi semangat kakinya dilatih terus. Dicoba diangkat, dogoyang, ditekuk dan sebagainya. Pastikan semua terapi yang kamu lakukan dirumah sendiri itu aman dan tidak beresiko.

Latihan ini juga bisa dilakukan setiap baru bangun tidur dan mau tidur. Sempatkan saja setiap hari. Untuk mengukur kekuatan kaki, setiap latihan power atau tekanan pada lutut agar selalu ditingkatkan. Misalnya hari 1 = 12 kali angkat. Hari berikunya ditambahkan sesuai dengan kekuatan kaki.


Ibarat PR waktu sekolah dulu, sepulang terapi kamu bisa Tanya terapisnya, terapi apa yang bisa kamu lakukan atau latih di rumah. Usahakan kakinya jangan sampai didiamkan.

Untuk membantu, saya gunakan video berikut. Video ini sangat membantu, karena dilengkapi dengan minggu satu, dua dan selanjutnya. Tapi kalau saya pelajari, terapi yang di video ini berbeda metodenya dengan yang direkomendasikan dr.Rizki. Saya husnuzon aja. Lagian itu video kan amerika punya. Jadi standar terapinya bedalah.Untuk videonya akan saya upload pada laman berikutnya. Bersambung.... klik disini